Selasa, 30 November 2010

pesantren jadi pusat rehabilitasi narkoba

Badan Narkotika Nasional mencanangkan pusat terapi dan rehabilitasi pecandu narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) berbasis pesantren di Jawa Timur. Terapi dan rehabilitasi pecandu narkoba berbasis pondok pesantren ini dipercayakan kepada Yayasan Misbahul Munir di Raya Suramadu, Jalan Kedung Cowek 92, Surabaya.Juru bicara pusat rehabilitasi Yayasan Misbahul Munir, Baharmi, mengatakan para pecandu narkoba yang ingin sembuh bisa datang ke Kedung Cowek. Pecandu kata dia akan ditempatkan di pondok pesantren At Taroqqi Sampang (Madura).
"Sarana dan prasarana di ponpes ini yang paling siap untuk menampung korban narkoba," ujar Baharmi, pada Senin (29/11).
Sistem penanganan yang diterapkan selain standar medis juga dengan memberikan kasih sayang, menanamkan budi pekerti dan nilai-nilai keagamaan.
Sekretaris BNN, Bambang Abimanyu mengatakan rehabilitasi berbasis pesantren ini menjadi percontohan yang akan dikembangkan didaerah-daerah lainnya. "Penanganan korban narkoba harus melibatkan pemerintah dan masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan jumlah pecandu narkoba selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada 2004 perkembangan narkoba naik 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan pada 2008, jumlah pencandu naik dua persen dibandingkan sebelumnya.

Lebih lanjut ia menerangkan sebanyak 2010 ini ada 38 juta pengguna sabu-sabu berusia 14 tahun - 26 tahun. Sedangkan korban narkoba dengan suntik sebanyak 21 juta. "Dari jumlah tersebut, hanya ada 0,5 persen yang direhabilitasi dan sebanyak 99,5 persen masih ada di kampung-kampung dan kampus tanpa penanganan," ujar dia.

Bambang mengatakan jumlah tempat rehabilitasi tidak sebanding dengan jumlah pecandu narkoba. "Padahal mereka butuh pertolongan untuk menyembuhkan diri," ujar dia. Karena itu dia berharap agar pusat rehabilitasi lebih banyak lagi didirikan.

Ketua Komunitas Peduli Napza di Surabaya, Ruddy Sinyo, menyambut baik adanya pusat rehabilitasi berbasis pesantren. Untuk pengguna narkoba suntik di Surabaya jumlahnya sebanyak 4.400 orang. "Jumlah itu belum pecandu jenis lainnya," katanya

1 komentar: